Perfeksionisme adalah keyakinan bahwa seseorang harus menjadi sempurna untuk mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik ataupun non-materi. Perfeksionis adalah orang yang memiliki pandangan perfeksionisme.
Pada bentuknya sebagai penyakit,
perfeksionisme dapat menyebabkan seseorang memiliki perhatian berlebih
terhadap detail suatu hal dan bersifat obsesif-kompulsif, sensitif
terhadap kritik, cemas berkepanjangan, keras kepala, berpikir sempit,
dan suka menunda. Hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan dalam hal
apapun. Orang yang potensial, namun perfeksionis akan terhambat
kemampuannya. Hasrat menciptakan produk
atau sesuatu yang terbaik adalah hal yang perlu, namun seorang
perfeksionis akan menemukan banyak rintangan yang sama sekali tidak
perlu.
Masalah perfeksionis adalah tindakannya yang cenderung suka
menunda-nunda dan akhirnya capek sendiri. Obsesinya akan kesempurnaan
menjadi beban pikiran dan meletihkan perasaannya. Orang perfeksionis akan cepat kehabisan energi
karena terus cemas tentang bagaimana menyempurnakan sesuatu yang akan
dikerjakannya atau berpikir seandainya dulu saya begini atau begitu.
Banyak sekali orang yang terkena gangguan jiwa berupa kecemasan atau
gangguan-gangguan lainnya. Kebanyakan mereka adalah orang-orang
perfeksionisme, yaitu orang-orang yang menginginkan segala sesuatu
berjalan dengan semestinya atau berjalan sesuai dengan kehendaknya.
Mereka tidak mau menerima kekurangan. Mereka juga cemas dengan adanya
kemungkinan terjadinya kerusakan. Mereka mengatakan mengapa hidup selalu
ada gangguan?
Fakta yang harus semestinya kita tahu bahwa salah satu ciri kehidupan di dunia adalah adanya perasaan kurang. Kesempurnaan di dunia hanya terdapat dalam khayalan para penyair serta teori para filsuf dan orang"bijak.
Sumber : Wikipedia, catatan Nova Rahayuningsih,
gambar; Kaskus
Betul itu :D
BalasHapusTerimakasih infonya ^_^
Sama-sama mas supangat..
Hapus